Selasa, 16 Oktober 2012

Kesetiaan / Loyalitas / Mituhu


Termasuk dari keindahan Islam seseorang adalah jika Islam tidak hanya diteguhkan dengan ibadah-ibadah yang dilakukan manusia seperti puasa, shalat, haji dll saja. Di samping itu Islam juga harus dikokohkan oleh pola jiwa (Nafsiyyah) manusia yang dipengaruhi oleh ajaran-ajaran Islam seperti diisyaratkan Allah dalam surat al Baqarah: 177; Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Di antara akhlak-akhlak mulia itu adalah al Wafa’ (dengan segala jenisnya) seperti berikut ini:

1. al Wafa’ bil Ahd. [1]
Allah berfirman:dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.QS al Isra’:34. al Ahd, bukanlah sekedar kata yang diungkapkan oleh pemiliknya begitu saja tanpa ada beban kewajiban untuk ditunaikan. Al Ahd, merupakan sebuah tanggung jawab yang kelak dipertanyakan dalam Hisab sehingga Allah –pun berfirman: “dan penuhilah janji Allah jika kalian berjanji “ kata al Ahd, dinisbatkan kepada Allah karena ia wajib ditunaikan dalam kondisi apapun.

2. al Wafa’ bil Aqd.[2]
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu QS al Maidah:1.ini karena memenuhi akad-akad sebagaimana disyariatkan Islam adalah salah satu faktor terpenting keberhasilan seseorang dalam bermasyarakat, karena ia dipandang mulia dan disegani di kalangan komunitasnya.

3. al Wafa’ bil Wa’d[3]
Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yangtidakkamukerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” QS As Shaff:2-3.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Janji adalah hutang. Celaka bagi orang yang berjanji kemudian mengingkari. Celaka bagi orang yang berjanji kemudian mengingkari. Celaka bagi orang yang berjanji kemudian mengingkari.”HR Ibnu Asakir. (al Jami’ As Shaghir 2/68)

Dari sinilah kemudian akan terlepas sikap pengkhianatan dan tidak setia terhadap al Ahd, al Aqd dan al Wa’d dari kehidupan seorang muslim yang terbina dan setia. Sebab sikap tersebut sama sekali bertentangan dengan suluk Islam dan semestinya tidak ditemukan kecuali pada karakter orang-orang munafik. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Tanda munafik ada tiga; jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya ia berkhianat”Muttafaq alaih.dalam riwayat Imam Muslim ada tambahan, “Meski ia berpuasa dan shalat serta menyangka sebagai seorang muslim”.

Nabi shallallahu alaihi wasallam juga bersabda: “Tidak ada Iman bagi orang yang tidak memiliki amanatHR Abu Dawud at Thayalisi.(al Jami’ As Shaghir 2/198) “Tidak ada iman bagi orang yang tidak (memegang)janji”HR Ibnu Najjar. (Kanzul Haqaiq fi Hadits Khairil Khalaiq. Imam Munawi 2/166)

والله يتولى الجميع برعايته






 [ الوفـاء ]
إن من حسن إسلام المـرء أن لا تؤكده العبادات التي يقوم بها من صيام وصلاة وحج وغيرها فحسب وإنما تؤكده نفسية الإنسان التي انفعلت بتعاليم الإسلام كما أشار إليه قوله تعالى فى سـورة البقرة : 177[لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّـوْا وُجُـوْهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْـرِقِ وَالْمَغْـرِبِ وَلكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّبِيِّـيْنَ وَآتَي الْمَالَ عَلَى حُبِّـهِ ذَوِي الْقُرْبَي وَالْيَتَامَي وَالْمَسَاكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَالسَّائِلِيْنَ وَفِى الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَي الزَّكَاةَ وَالْمُوْفُوْنَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوْا وَالصَّابِرِيْنَ فِى الْبَأْسَاءِ وَالضَّـرَّاءِ وَحِيْنَ الْبَأْسِ . أُولئِكَ الَّذِيْنَ صَدَقُوْا وَأُولئِكَ هُمُ الْمُتَّـقُوْنَ]
ومن تلك الأخلاق العالية ما يلي :
1. الوفاء بالعهد
قال الله تعالى [وَأَوْفُوْا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُلاً] الإسـراء : 34 . فليس العهد كلمة تفـوّه بها صاحبها فيلقيها ولا يفي بالتزاماتها وإنما هي مسؤليّة سيناقش عليها الحساب حتي قال الله تعالى [وَأَوْفُوْا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ] أضيف إليه لوجوب الوفاء به مهما تكن الظـروف .

2. الوفاء بالعقد
قال الله تعالى: [يَآأيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْا أَوْفُوْا بِالْعُقُـوْدِ] المائدة :1. ذلك لأن بإنجازها كما هي مشروعة فى الإسلام من أهم عوامل نجاح الإنسان فى مجتمـعه لسمـوّ منـزلته  ورفعة مستواه الإجتماعي .

3. الوفاء بالوعد
قال الله تعالى :[يَاأَيُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُـوْا لِمَ تَقُوْلُوْنَ مَا لاَ تَفْعَلُوْنَ . كَبُرَ مَقْـتًا عِنْدَ اللهِ أَنْ تَقُوْلُوْا مَالاَ تَفْعَلُوْنَ] الصف : 2 -3. قال صلى الله عليه وسلم : [[ الْعِدَةُ دَيْنٌ وَيْلٌ لِمَنْ وَعَدَ ثُمَّ أَخْلَفَ وَيْلٌ لِمَنْ وَعَدَ ثُمَّ أَخْلَفَ وَيْلٌ لِمَنْ وَعَدَ ثُمَّ أَخْلَفَ ]] رواه ابن عساكر ( الجامع الصغير 2/68). ومن هنا ينتفي من حياة المسلم الواعي الوفي الخيانة وعدم الوفاء بعهده وعقده ووعده لأنها منافية لخلق الإسلام ولا توجد إلا فى أخلاق المنافقين . قال صلى الله عليه وسلم : [[ آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ ]] متفق عليه . وفي رواية لمسلم : " وَإِنْ صَامَ وَإِنْ صَلَّي وَزَعَمَ أَنَّهُ مُسْلِمٌ " . وقال صلى الله عليه وسلم : [[ لاَ إِيْمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ ]] رواه أبو داود الطيالسي (الجامع الصغير 2/198) . وقال صلى الله عليه وسلم : [[ وَلاَ دِيْنَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ ]] رواه ابن النجار (كنوز الحقائق فى حديث خير الخلائق للمناوي بهامش الجامع الصغير 2/166) .
والله يتولى الجميع برعايته






0 komentar:

Posting Komentar