Minggu, 27 Mei 2012

Forever Maulid….


 


Sebelum orang-orang kafir membunuhnya.Abu Sufyan bin Umayyah berkata kepada Zaid bin ad-Dutsanah,salah satu utusan Rosululloh dalam peristiwa Yaumur roji’.”Apakah Engkau mau apabila Muhammad menggantikan tempatmu sekarang? Kita memenggal lehernya dan Engkau bersama keluargamu”. Kepada tokoh kafir itu Zaid bin ad-Dutsanah berkata: “Demi Alloh,saya tidak senang apabila di tempatnya yang sekarang ada duri yang menyakiti  Nabi Muhammad sedangkan Aku hanya duduk-duduk bersama keluargaku..!!”.Mendengar perkataan Zaid tersebut Abu Sufyan berkata: 

مَا رَاَيْتُ مِنَ النَّاسِ اَحَدًا يُحِبُّ اَحَدًا كَحُبِّ اَصْحَابِ مُحَمَّدٍ مُحَمَّدَا
Aku tidak pernah melihat manusia yang mencintai seseorang seperti sahabat Muhammad mencintai Muhammad… (Fiqhus Siroh:202, Asy Syifa: 2/16)

Seorang perempuan Anshor ditinggal mati oleh  Ayah,saudara serta suaminya dalam perang Uhud.Perempuan tersebut bertanya: “Bagaimana dengan keadaan Rosululloh saw? Para sahabat berkata: Beliau dalam keadaan baik seperti yang engkau senangi..” Perempuan tersebut melanjutkan: “Izinkan aku melihat Beliau” Setelah perempuan yang ditinggal orang-orang terdekatnya ini melihat Rosululloh saw,dia berkata:

كُلُّ مُصِيْبَةٍ بَعْدَ كَ جَلَلٌ

Setiap musibah selain Engkau (Rosululloh) adalah ringan.. (Asy Syifa: 2/15)

Kisah tentang cinta para sahabat kepada Rosululloh saw sangatlah banyak.Dua yang disebutkan di atas bisa jadi sudah sering kita dengar sebelumnya.Kita juga tak pernah lupa bagaimana seorang pemuda bernama Mush’ab bin Umair memalingkan perhatian kaum kuffar yang hendak menyerang Rosululloh saw dalam perang uhud yang dengan itu juga dua tangan shahabat Mush’ab harus putus untuk kemudian syahid di jalanNya.Kisah-kisah cinta yang mengagumkan itu telah diabadikan para ulama dalam buku-buku mereka.Pertanyaan yang harus muncul adalah: Aina nahnu min haulihim..? Dimanakah posisi kita di antara sejarah yang mengagumkan tersebut..?
Bulan Robi’ul awwal telah meninggalkan kita sejak beberapa bulan yang lalu.Waktu memang berlalu begitu cepat meninggalkan suasana riuh dan khidmat yang  terjadi secara serentak dalam bulan tersebut.Kita berharap semoga Alloh memperkenankan kita untuk menikmati suasana khas ala bulan Robiul awaal  tahun depan.Semoga juga di tahun-tahun yang akan datang bulan Robiul awwal semakin segar aromanya,tambah khidmat suasananya dan bertambah kebaikan yang bisa kita petik di dalamnya.
Kita tidak hendak menyulut persilisihan ummat terkait dengan hukum melaksanakan maulid.Ummat Muhammad akan senantiasa dalam kebaikan apabila mereka memahami mana yang disepakati dan mana yang dikhilafkan.Sesungguhnya ummat Islam akan senantiasa dalam kejayaan apabila mereka mengetahui dan mengamalkan agamanya sesuai dengan skala prioritasnya.Ummat pilihan ini juga tidak akan celaka karena menggunakan sarana yang berbeda untuk tujuan yang sama.Ummat Islam akan selalu dalam keberkahan selama mereka masih mengenal Nabinya,mencintainya dan mengikuti sunnah dan ajarannya.
Memang sangat disayangkan ketika ada kelompok dalam ummat ini yang mengecam tradisi maulid yang selalu dilaksanakan oleh saudara mereka.Toh pihak yang merayakan maulid juga tidak mengatakan bahwa maulid itu sunnah,apalagi wajib.Mereka paham bahwa maulid hanyalah sebuah tradisi (wasilah,red) yang akan menghantarkan mereka pada kebaikan-kebaikan.Namun patut disayangkan juga karena tidak jarang maulid hanya terjadi secara seremonial belaka.Ibarat seseorang yang mengendarai mobil yang sangat bagus tapi penumpang tidak sampai pada tujuannya.Atau malah seperti orang yang memasuki mobil dan memegang setirnya,tapi ia sendiri tidak tau fungsi mobil itu untuk apa.
Maka dari itu menjadi penting kiranya untuk mengingat pesan-pesan agama yang telah ditulis dan disampaikan oleh para ulama kepada kita terkait hubungan kita dengan Rosululloh shollohu ‘alaihi wasallam.Para ulama dari negara manapun dan madzhab apapun telah menjelaskan bahwa wajib bagi kita untuk mencintai, mentaati dan mengikuti  Rosululloh saw.Pengertian dari mencintai dan mentaati tentu sangat mudah dipahami karena setiap orang yang mencintai orang lain maka pastilah ia mengikutinya dan berusaha untuk membahagiakannya.Maka dari itu kita selalu melihat orang yang sedang jatuh cinta akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mentaati dan membahagiakan orang yang dicintainya.

لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقًا لَاَطَعْتَهُ  #  اِنَّ الْمُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعُ
Apabila cintamu jujur pastilah kau mentaatinya,
Sesungguhnya orang yang jatuh cinta adalah orang yang taat pada yang dicintainya…

Selanjutnya mungkin ada yang bertanya,berarti yang terpenting adalah mentaati,mengikuti dan mencintai Rosululloh?? Jawabnya tentu saja iya.Dan maulid adalah salah satu sarana yang efektif untuk menuju kewajiban-kewajiban tersebut.Bila demikian,masih pentingkah menghujat maulid padahal ia cuma sebuah sarana untuk menuju kebaikan dan keutamaan?.Sebaliknya pantaskan kita menjadikan maulid sebagai acara seremonial belaka? Kita tidak bisa mengambil manfaat yang seharusnya kita raih darinya dan tidak sampai pada tujuan yang menjadi sasarannya?? Bukankah dalam setiap doa yang ditulis oleh ulama yang menulis kitab maulid selalu ada doa agar kita senantiasa meneladani Rosululloh,mengikuti syari’atnya dan membelanya??
Benar.Salah satu ironi yang sering kita lihat di zaman fitnah ini adalah sebuah fenomena dimana manusia habis-habisan mencurahkan waktu dan kemampuannya untuk memburu kesenangan pribadi dan kenikmatan dunia namun disaat yang sama urusan agama hanya menjadi sampingan atau dilakukan sekedarnya saja.Ketika si fulan bisa mengkonsumsi gosip,tontonan yang tidak mendidik serta musik-musik yang tidak layak dengan mudah dan sangat optimal maka kenapa hanya sedikit usaha dan waktu yang digunakannya untuk Robb dan Rosul-Nya?? Atau apakah pragmatisme telah manjadi menu favorit ummat ini sehingga mereka menjauh dari ajaran Nabinya??

mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang tentang  akhirat mereka lalai.(QS ar-Rum: 7)
Sesungguhnya modal untuk mencapai segala sesuatu adalah mujahadah (kesungguhan).Lebih-lebih untuk meraih cinta Rosululloh.Di luar sana sering kita lihat orang-orang yang ketakutan luar biasa karena tidak bisa menyenangkan kekasihnya,menuruti perintah atasannya atau menyenangkan suaminya.Mereka takut ditinggalkan oleh kekasihnya,diPHK atasannya dan dimarahi suaminya.Bila demikian,dengan cara seperti apa kita akan menghindar dari ancaman yang Maha Perkasa ini ??

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rosululloh takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.(QS an Nur:63)

ditulis sekitar dua bulan yang lalu


0 komentar:

Posting Komentar