
Tiba-tiba datang musuh bernama
Ibnu Qumaiah dengan menunggang kuda, lalu menebas tangan Mush'ab hingga putus,
sementara Mush'ab meneriakkan, "Muhammad itu tiada lain hanyalah seorang
Rasul, yang sebelumnya telah didahului oleh beberapa Rasul." (QS
Ali Imran : 144)
Maka Mush'ab memegang bendera
dengan tangan kirinya sambil membungkuk melindunginya. Musuh pun menebas tangan
kirinya itu hingga putus pula. Mush'ab membungkuk ke arah bendera, lalu dengan
kedua pangkal lengan meraihnya ke dada sambil berucap, "Muhammad itu tiada
lain hanyalah seorang Rasul, dan sebelumnya telah didahului oleh beberapa
Rasul."
Lalu orang berkuda itu
menyerangnya ketiga kali dengan tombak, dan menusukkannya hingga tombak itu pun
patah. Mush'ab pun gugur, dan bendera jatuh. Ia gugur sebagai bintang dan
mahkota para syuhada.
Kita tidak memungkiri bahwa
disekitar kita masih banyak orang-orang yang tidak menaruh perhatian pada
pelajaran-pelajaran berharga seperti ini.Kita tidak menutup mata bahwa masih
banyak umat Islam yang lebih tertarik untuk mengkonsumsi gosip tentang si fulan
atau si fulanah daripada menelaah siroh sahabat. Kita tidak pernah lalai dari
kondisi yang telah melemahkan sekaligus merendahkan martabat kaum muslimin
ini.Untuk itulah kita akan terus mempelajari siroh Rosululloh dan para
sahabatnya.Kita juga mengajak umat untuk secepatnya kembali kepada siroh yang memukau
ini sekaligus meninggalkan keterpurukan yang selama ini memenjara mereka .Bukankah
telah tiba masa dimana kaum muslimin akan meraih kembali kejayaan,kesejahteraan
dan kemuliaan seperti Rosululloh dan para sahabat meraihnya?
Telah lama kita mengenal Umar bin
Khotthob.Salah satu kader Rosululloh yang
manusia tak akan pernah melupakan keistimewaan.Kita pun telah begitu lama
mendengar kisah menakjubkan seputar Abu Bakar dan Usman bin Affan.Perhatian
kita juga sering tertarik untuk melihat secara seksama masa lalu mereka.Yakni
ketika mereka masih terkungkung dalam kegelapan jahiliyah dan belum mengenal
Islam.Dan tidak hanya mereka bertiga.Sekian banyak orang-orang disekitar
Rosululloh adalah mereka yang telah
mengambil peran pada masa jahiliyah dengan segala corak kegelapannya.Sebelum
mencintai kebaikan mereka adalah orang yang membencinya.Sebelum mengenal
keutamaan mereka adalah penyeru untuk melawannya.Sebelum menikmati kesegaran
tauhid mereka adalah orang-orang yang meludahinya. Demikianlah,betapa jauh
perbedaan antara kehidupan dan kematian,antara kegelapan jahiliyah dan cahaya
Islam.
Tidaklah sama orang yang buta
dengan orang yang melihat,gelap gulita dengan cahaya.Tidak pula sama yang teduh
dengan yang panas.Begitu juga antara
orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. QS Fathir: 19-22
Kemudian alam semesta senantiasa
menghirup keharuman sejarah mereka.Dunia tidak akan pernah melupakan
kedermawanan Abu Bakar ,keadilan dan kesederhanaan Umar serta dua roka’at yang
di dalamnya Ustman menghatamkan Alqur’an.Ibarat orang yang buta,Islam kembali
membuka mata mereka.Layaknya tanah yang kering nan tandus,tarbiyah Islam ibarat
guyuran hujan yang membuatnya subur.Kemudian dari tanah itu tumbuh beraneka ragam tumbuhan yang
menakjubkan.
Dan kamu lihat bumi Ini
kering, Kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hiduplah
bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
indah.QS al-Hajj: 5
Seakan-akan mereka adalah kumpulan
pakaian yang lusuh dan kumal lalu Alloh mentazkiyah mereka.Setelah itu Alloh
mewarnai mereka dengan sebuah warna yang hanya Dia berikan kepada siapa saja
yang secara tulus menyembahNya.
Shibghah (celupan) Allah. Dan
siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah
kami menyembah. (QS. Al-Baqoroh :138)
Begitupun dengan Mush’ab bin
Umair.
Sebelum memeluk Islam Ia seorang
remaja Quraisy terkemuka, gagah dan tampan. Para ahli sejarah bahkan melukiskannya dengan kalimat:
"Seorang warga kota Makkah yang mempunyai nama paling harum." Mush'ab
bin Umair lahir dan dibesarkan dalam kesenangan dunia dan hidup serba
berkecukupan, seorang pemuda yang sangat dimanjakan oleh ibunya, menjadi buah
bibir gadis-gadis Mekkah dan menjadi idola ditempat-tempat pertemuan.Namun
semua berubah saat dia mengenal Alloh dan RosululNya.Tepatnya di bukit Shafa,di
rumah Al-arqam bin Abil Arqam.Disitulah dia bersama generasi Islam pertama
mendapatkan taujih dan tarbiyah dari Rosululloh saw.
Namun perubahan yang terjadi
dalam diri Mush’ab tidak serta merta mendapat dukungan dari keluarganya. Khunas
binti Malik (ibunda Mush'ab) adalah seorang yang berkepribadian kuat dan
pendiriannya tak dapat ditawar atau diganggu gugat, Ia wanita yang disegani
bahkan ditakuti. Ketika Mush'ab memeluk Islam, tiada satu kekuatan pun yang
ditakuti dan dikhawatirkannya selain ibunya sendiri.Usaha Mush’ab untuk
menyembunyikan imannya juga tak mampu bertahan lama.Akhirnya berbagai cara
dilakukan Ibunya agar Mush’ab kembali kepada agamanya yang lama dan
meninggalkan Islam.Ibu yang masih sangat dicintainya bahkan pernah mogok makan
agar Mush’ab merasa iba kemudian meninggalkan agama barunya.Mush’ab juga pernah
dikurung dan dipenjara.Namun semua upaya itu tidak mampu menggoyahkan Iman
pemuda Mekkah ini.Hingga pada akhirnya sang Ibu pun mengusirnya: “Pergilah sesuka
hatimu! Aku bukan ibumu lagi”.
Dengan tangisan haru Mush’ab bin
Umair meninggalkan ibunya.Betapapun ia mencintai perempuan yang telah
melahirkannya itu Ia tetap tidak bisa mengurangi cintanya yang lebih besar
kepada Alloh dan RosulNya.Cinta sebagai buah dari keimanan.Dengan iman itulah
dia mengetahui nilai serta porsi segala sesuatu selain Alloh dan
RosulNya.Perjuangan dan ujian Mush’ab tentu tidak berhenti disini saja.Bersama
Rosululloh dan para sahabatnya,pemuda mekkah ini menikmati setiap ujian yang
menimpa umat Islam di periode awal dakwah.
Pernah pada puatu hari ia tampil
di hadapan beberapa sahabat yang sedang
duduk di sekeliling Rasulullah SAW. Demi memandang Mush'ab, mereka menundukkan
kepala dan memejamkan mata, sementara beberapa orang matanya basah karena duka.
Mereka melihat Mush'ab memakai jubah usang yang bertambal-tambal, padahal belum
hilang dari ingatan mereka—pakaiannya sebelum masuk Islam—tak ubahnya bagaikan
kembang di taman, berwarna-warni dan menghamburkan bau yang wangi.Adapun Rasulullah
menatapnya dengan pandangan penuh arti, disertai cinta kasih dan syukur dalam
hati. Pada kedua bibirnya tersungging senyuman mulia seraya berkata, "Dahulu aku lihat
Mush'ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang
tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan
Rasul-Nya…"
Na’am.Semua buah yang menakjubkan
yang dipersembahkan Mush’ab bin Umair itu adalah karena ia memendam akar aqidah
yang kuat.Bukan sebuah keyakinan yang hanya dihapalkan diluar kepala.Melainkan Suatu
aqidah yang menancap dan menggenggam hati.Aqidah inilah yang telah menciptakan
revolusi total dalam diri Mush’ab bin Umair.Sebuah perubahan yang membuat
orang-orang terkesima sekaligus terharu melihatnya.Rosululloh bahkan mengutusnya
sebagai duta dakwah pertama menuju Madinah.Dan dengan
dakwahnya,berbondong-bondong penduduk madinah memeluk Islam.Saat itu Islam
menjadi pembicaraan utama ditempat tersebut.
Selanjutnya gunung uhud menjadi
saksi terakhir atas sejarah yang menakjubkan ini. Ketika Rasulullah bersama
para sahabat sampai di tempat terbaringnya jasad Mush'ab,Rosululloh menangis.Karena
tak sehelai pun kain untuk menutupi jasadnya selain pakaian yang digunakannya.Andai
ditaruh di atas kepalanya, terbukalah kedua kakinya. Sebaliknya bila ditutupkan
di kakinya, terbukalah kepalanya. Maka Rasulullah SAW bersabda, "Tutupkanlah
ke bagian kepalanya, dan kakinya tutuplah dengan rumput idzkhir..!" (Fiqh
Siroh: 163 & 248)
Di antara orang-orang mukmin
itu ada orang-orang yang menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada Allah; di
antara mereka ada yang gugur,di antara mereka ada (pula) yang menunggu.Dan
mereka tidak merubah (janjinya),QS: Al-Ahzab : 23
Sungguh,telah semakin jelas bagi
kita kenapa posisi aqidah sangat penting dalam kehidupan seorang muslim.Sejak
dulu sampai nanti posisi ini tidak akan pernah bergeser sedikitpun dari
asalnya.Kita juga semakin paham kenapa aspek aqidah lebih diutamakan dalam
tarbiyah (pembinaan).Karena sekali lagi aqidah adalah akarnya.Dia juga sebuah
pondasi yang diatasnya sebuah bangunan hendak dibangun.Apakah itu bangunan
ilmiyah ataupun pemikiran.Lebih dari itu aqidah adalah modal utama sekaligus
benteng paling kokoh yang akan menemani dai dalam setiap perjuangan dan
pengabdiannya.
Dinukil dari majalah al-Haromain edisi November 2012
Dinukil dari majalah al-Haromain edisi November 2012
0 komentar:
Posting Komentar