
Taushiyah Vol IV Edisi 48
Kala dirayu oleh Utbah bin Rabiah ,duta dari komunitas quraisy,tawaran kekayaan ,kekuasaan dan kedudukan,jawaban rasulullah terhadap rayuan ini adalah :
مَا جِئْتُ بِمَا جِئْتُكًمْ بِهِ اَطْلُبُ اَمْوَالَكًمْ وَلَا الشَّرَفَ فِيْكُمْ وَلَا الْمُلْكَ عَلَيْكُمْ, وَلَكِنَّ اللهَ بَعَثَنِي اِلَيْكُمْ رَسُولًا, وَاَنْزَلَ عَلَىَّ كِتَاًبا وَاَمَرَنِيْ اَنْ اَكُوْنَ لَكُمْ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. فَاِنْ تَقَبَّلُوْا مِنِّي مَا جِئْتُكُمْ بِهِ فَهُوَ حَظُّكُمْ فِي الدُّ نْبَا وَالْاَخِرَةْ وَاِنْ تَرُدُّوْهُ عَلَىَّ اَصْبِرُ لِاَمْرِاللهِ حَتَّى يَحْكُمَ اللهُ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ
Aku tidak datang kepadamu demi mendapatkan harta kekayaanmu,kedudukan di sisimu,dan juga kekuasaan di atas mu.Namun Allah mengutusku kepadamu sebagai Rasul ,menurunkan kepadaku kitab,memerintahkan menjadi pembawa berita kegembiraan dan peringatan kepadamu.Jika kamu menerimanya,itu bagianmu di dunia dan akhirat,jika kamu menolaknya ,aku akan bersabar sehingga Allah memberikan keputusan antara aku dan kamu ( Dr.Muhammad Said Romdlon Al Buthi.Fiqhus Siroh,hal 111)
Dalam berdakwah mesti dititi hikmah (kebijaksanaan)dan strategi yang benar.Hikmah dan siyasah itu di maksudkan sebagai sarana yang efektif bagaimana mendekatkan materi dakwah kepada sasaranya (manusia).Tentu saja hikmah dan siyasah itu berkembang sesuai dengan kebutuhan situasi dan kondisi,asal dalam prinsipnya tidak menyimpang dari koridor prinsip kebenaran yang tercermin dari cahaya Aqidah Islamiyah.
Selama menjalani praktek dakwah, di sana akan banyak ditemui potensi dan peluang disamping tantangan dan kendala.Adakalanya sasaran dakwah itu menerima dengan suka rela,menerima dengan syarat,menolak dengan keras,dan menolak dengan halus bahkan merayu dan memuja,menawar dan membeli dengan kekayaan,kekuasaan dan kedudukan,di balik maksud mendistorsi misi dakwah,apalagi disamping pelaku dakwah sudah di hantui kebosanan dan kecapean ,kesulitan ,serta kebuntuan selama perjalanan dakwahnya.
Hikmah dan siyasah Rasulullah saw di atas perlu di jadikan bahan kajian ,bahwa di saat harga dakwah itu bernilai besar dengan kekayaan,kekuasaan,dan kedudukan ternyata beliau tidak serta merta menjualnya .Justru beliau bertahan dengan prinsipnya,teguh dan kokoh,dengan kompensasi di caci,dihina,diboikot,bahkan diusir dari negerinya,seperti d prediksikan secara dini oleh Rahib Waraqah bin Naufal.Sunnatullah jalan dakwah memang tidak mulus ,lurus dan halus akan tetapi terjal, mendaki dan curam.
Datangnya kebosanan dan kebuntuan serta kesulitan dalam berdakwah tidak harus dilakukan hikmah dan siasat menjual diri dan menjual misi dakwah dengan kekuasaan kedudukan dan kekayaan.Prinsip dakwah yang benar di gambarkan oleh Nabi Sulaiman kala menolak kiriman upeti dari ratu Bilqis yang saat itu penguasa saba ini hendak menguji kesungguhan atau kedustaan aktivitas dakwah Nabi Sulaiman .Ratu Bilqis berpendapat seandainya upeti itu di terima ,yakinlah dia akan kedustaan seruan kebaikan dari Nabi Sulaiman .Dengan penolakan itu bukan hanya dakwah Nabi Sulaiman mendapatkan simpati,malah ratu Bilqis beseta rakyatnya berbondong –bondong menyatakan keimanannya.
Suatu hal yang penting dalam menjalani dakwah ialah kesiapan untuk melakukan latihan tadhliyah (pengorbanan). Latihan berkorban untuk sabar dan teguh kala datang tawaran dan peluang berkorban untuk di sakiti dan di usir kala datang kendala dan tantangan , berkorban untuk mendahulukan orang lain ,berkorban mengurangi hartanya untuk di infakan serta berbagai bentuk pengorbanan lainya .Akan pentingnya latihan tadhliyah ini , sahabat Abu Bakar As-Sdidiq memberikan nasihat kepada pahlawan Islam Khalid bin Walid:
اِحْرِصْ عَلَى الْمَوْتِ تُوْهَبْ لَكَ الْحَيَاةْ
Bersemangatlah untuk mati ,niscaya di berikan kepadamu hidup (Ad Dakwah Al Ishlahiyah.Abuya Sayyid Muhammad Al Maliki,hal 18)
Hikmah dan siyasah dakwah yang mesti bukanlah demi menggapai kekuasaan ,kedudukan,dan kekayaan.Dalam soal ini prinsip kita tetap bergantung (i'timad)kepada Allah sebagai al Musabbib.Namun prinsip hikmah dan siyasah dakwah ialah dalam rangka membangun, membentuk,dan melahirkan sumberdaya manusia yang layak dikader,dibina dan dibimbing (takwinur rijal). Menumbuhkan kader-kader yang siap berkorban,siap menerima dirinya untuk teguh,ulet dan sabar,siap untuk dicontoh,siap untuk mengerahkan segenap kemampuan ,siap untuk berderma dan siap untuk hijrah.
Sebetulnya disinilah nilai dakwah itu .Dan inilah jawabannya mengapa Islam yang dibawa rasulullah berkibar ke seantreo jagat dan tetap eksis hingga hari ini.Masjid (pusat pengkaderan )beliau tidak cukup besar ,hanya beralas pasir ,dan beratap daun kurma ternyata mampu menumbuhkan ratusan ribu hero (pahlawan),berkat ketelatenan dan kedisiplinan membina kader,dan di sisi lain berkat ketidak tergiuranya beliau dengan tawaran kesenangan sesaat.Dalam sebuah syiir di sebutkan :
اطّلَعَ الْمَسْجِدُ الْكَرِيْمُ اُنَاسَا اِنْتَجَتْهُمْ مَدَارِسُ الْقُرْاَنِ
صَقَلَتْهُمْ يَدُ النَّبِيِّ فَاَضْحَوْا غُرَّةَ الدَّهْرِ فِيْ جَبِيْنِ الزَّمَا نِ
Masjid yang mulia memunculkan manusia-manusia.Mereka dihasilkan dari madrasah-madrasaQur'an.Mereka di tempa oleh tangan Nabi SAW.Maka jadilah mereka putih-putih berseri dikening zaman .
(Muhammad Ali Ash Shobuni,Al Muqtathof,hal 87)
Hikmah dan siyasah dakwah untuk menumbuhkan kader akan terus berjalan dan disanalah prospek dakwah itu di masa-masa yang akan datang ,eksis,menyebar dan dan mengalami penerimaan yang cukup.Akan tetapi apabila hal ini di tinggalkan ,dan pada akhirnya tergiur dengan kepentingan kekuasaan ,kedudukan dan kekayaan meski dengan alasan hikmah dan siyasah,yakinlah bahwa api dakwah akan suram dan mundur,kalau tidak akan hancur berantakan .Maka saat ini di tunggu kesediaan kita bersama untuk latihan berkorban .Pengorbanan ialah tanda keseriusan dan kejujuran,bahkan konon terasa nikmat bila proses kerja didahului kendala dan tantangan yang mesti di jalani dengan pengorbanan .Dan semakin banyak kita berkorban ,semakin besarlah buah yang dihasilkan kemudian.Sasaran dakwah kita kiranya masih menunggu pengorbanan yang lebih besar dari kita saat ini.
-------------------------------------------------------
0 komentar:
Posting Komentar